Orang Tuaku, Guru Inspirasiku

 Banyak orang tua yang masih beranggapan bahwa mendidik adalah tanggung jawab guru, sehingga menyerahkan sepenuhnya Pendidikan anaknya pada guru. Mereka lupa bahwa pendidikan yang utama adalah pendidikan di rumah. Dan orang tua adalah guru yang utama.

Dalam rangka mewujudkan kolaborasi antara orang tua dan sekolah, maka SDN Jagakarsa 07 meluncurkan program orang tuaku guru inspirasiku. Dengan berkolaborasi sekolah mengundang orang tua untuk hadir di kelas putra/putrinya sebagai guru tamu. Program orang tua mengajar ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan menghadirkan pengalaman langsung peserta didik untuk berinteraksi secara langsung dengan profesi yang miliki oleh orang tua. Sehingga orang tua dapat menjadi sumber belajar nyata yang hadir di tengah-tengah peserta didik.



Pada Selasa, 5 Nopember 2024 SDN Jagakarsa 07 menghadirkan Bapak Aipda Herdiyanto, selaku anggota Provos Polda Metro Jaya, menjadi pengajar pertama yang mengisi pembelajaran dan Kampanye “Anti Bullying di sekolah”.  Kelas orang tua mengajar ini dimulai di kelas 6A SDN Jagakarsa 07.

Tema tersebut diambil mengingat banyaknya kasus bullying yang terjadi di berbagai sekolah akhir-akhir ini. Sehingga sekolah berkomitmen untuk melakukan pencegahan dan menolak aksi bullying, dengan menghadirkan langsung narasumber dari kepolisian yang sekaligus orang tua dari Ananda Aurel Slavia Maesyah.

“Saya tidak menyangka antusiasme anak-anak begitu besar, membuat saya lebih bersemangat mengajar dan ingin kembali mengajar di tengah anak-anak”. Ungkapnya kepada Ibu Estikasari, selaku wali kelas 6A.

Menurutnya program ini sangat bagus dan perlu tindak lanjut oleh orang tua yang lain. Hal ini bertujuan untuk merangkul dan membersamai anak-anak dalam belajar. Sehingga orang tua mengetahui perkembangan belajar anak dan tentunya membuat ank-anak lebih termotivasi untuk belajar dan gigih berjuang meraih cita-citanya.

Orang tua murid adalah aset sumber daya manusia yang dimiliki oleh sekolah. Mereka berperan penting dalam menyukseskan program sekolah dan memajukan sekolah. Dalam suatu penelitian menunjukkan bahwa keteribatan orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Kolaborasi antara orang tua dan guru bermanfaat untuk membangun kepercayaan diri anak, kepercayaan pada orang lain, perkembangan sosial dan emosional, serta perkembangan kognitif anak.

“Pesan saya, janganlah malas belajar, raihlah cita-cita kalian dengan belajar sungguh-sungguh, jangan lupa ibadahnya. Karena apapun yang kalian usahakan tanpa doa dan ibadah semuanya akan sia-sia” Pungkas Bapak Aipda Herdiyanto mengakhiri kelas.



 

 

Program ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan satu bulan sekali dengan menghadirkan orang tua murid sebagai sumber belajar. Sumber belajar pada pertemuan selanjutnya adalah Ibu Tri Suratiningsih,S.Kep yang merupakan orang tua dari Ananda Kenzie Kurnia Azzam. Beliau merupakan seorang perawat di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa. Materi yang akan beliau sampaikan adalah kesehatan remaja.

Dengan adanya program ini diharapkan kedepannya peserta didik lebih bersemangat dan memiliki motivasi yang tinggi untuk  belajar. Selain itu diharapkan mereka dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Penulis : Estikasari, S.Pd Guru SDN Jagakarsa 07


 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gabut Jadi Cuan

Gambar
Minggu lalu Jumat, 1 November 2024, saat pelajaran seni rupa aku mengajarkan anak-anak untuk membuat makrame. Makrame adalah seni anyaman simpul dengan menggunakan benang atau tali. Kali ini aku menggunakan tali kur dan akan dibuat menjadi sebuah gelang. Membuat makrame gelang ini menurutku mudah dan simpel sehingga anak-anak akan dapat mengikuti dengan baik.  Semalam sebelumnya grup pesan singkat yang berisi anggota kelas sudah sangat ramai, terlihat anak-anak begitu semangat dan tak sabar untuk segera membuatnya. "Aku nitip dong beli talinya." Ketik Khanza "Aku jual per meter Rp2.000, ya" Balas Alya "Aku mau warna pink" Sahut Joana. "Ibu, aku sudah coba buat di rumah ternyata mudah bu" Pesan Febri. "Oh ya? Okeylah besok Febri jadi asisten ibu ya, ajari teman-teman" Jawabku "Baik bu" Balas Febri. Tak henti sampai itu mereka masih saja asik berbalas pesan sampai pukul sembilan malam. Saat aku memasuki kelas suara riuh rendah a...
Baca selengkapnya

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Gambar
Oleh : Estikasari CGP Angkatan 9 Kota Administrasi Jakarta Selatan Kegiatan Pemantik : Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya : " Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"  (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best) Bob Talbert Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang anda pelajari saat ini? Kutipan ini menyampaikan pesan bahwa meskipun mengajarkan anak-anak keterampilan berhitung adalah baik, namun lebih penting lagi adalah memberikan mereka pemahaman tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip hidup yang sesungguhnya. Pendidikan harus lebih dari sekadar aspek akademis, tetapi juga harus melibatkan pengajaran nilai-nilai moral, etika, dan kebijaksanaan.   Pendidikan tidak hanya memusatkan perhatian pada aspek kognitif, namun juga pada perkembangan moral dan sosial. Kaitan antara kutipan tersebut dengan proses pembelajaran yang sedang saya p...
Baca selengkapnya

FOR BEGIN

Gambar
Mulailah menulis, mulai dengan hal-hal kecil dan dari hal sederhana.  Mulailah menulis dengan begitu akan membuka cakrawala berpikirmu.  Mulailah menulis untuk membuat sebuat kenangan dan mencatatkan diri bahwa dirimu pernah meninggalkan sesuatu yang dapat kau wariskan, yaitu tulisan.  Mulailah menulis tanpa beban, tanpa pedulikan apakah tulisanmu bermakna atau tidak, yang penting mulai saja. Bukankah air tidak akan mengalir sampai kerannya dibuka?  Mulailah menulis niscaya ide dan inspirasimu akan muncul seiring berjalannya waktu.  Mulailah menulis karena tanpa menulis kau akan hilang dari pusara sejarah. Jadi, untuk yang pertama, mulailah menulis tentang dirimu.  Dulu, saat SMP guru Bahasa Indonesiaku, yang bernama Ibu Aminah pernah memberikan komentar dari cerita yang kubuat. Kata beliau "Bagus, teruslah menulis dan membuat cerita, semoga suatu saat kau bisa menjadi seorang penulis". Saat itu aku senang mendengar pujian beliau, sempat terpikir untuk bisa...
Baca selengkapnya