Gabut Jadi Cuan
Minggu lalu Jumat, 1 November 2024, saat pelajaran seni rupa aku mengajarkan anak-anak untuk membuat makrame. Makrame adalah seni anyaman simpul dengan menggunakan benang atau tali. Kali ini aku menggunakan tali kur dan akan dibuat menjadi sebuah gelang. Membuat makrame gelang ini menurutku mudah dan simpel sehingga anak-anak akan dapat mengikuti dengan baik.
Semalam sebelumnya grup pesan singkat yang berisi anggota kelas sudah sangat ramai, terlihat anak-anak begitu semangat dan tak sabar untuk segera membuatnya.
"Aku nitip dong beli talinya." Ketik Khanza
"Aku jual per meter Rp2.000, ya" Balas Alya
"Aku mau warna pink" Sahut Joana.
"Ibu, aku sudah coba buat di rumah ternyata mudah bu" Pesan Febri.
"Oh ya? Okeylah besok Febri jadi asisten ibu ya, ajari teman-teman" Jawabku
"Baik bu" Balas Febri.
Tak henti sampai itu mereka masih saja asik berbalas pesan sampai pukul sembilan malam.
Saat aku memasuki kelas suara riuh rendah anak didikku menyambutku, seolah tak ingin membuang waktu mereka segera menagih janji padaku untuk mengajarinya membuat makrame. Semua anak telah membawa perlengkapan antara lain, tali kur, gunting, papan jalan yang digunakan untuk menjepit, serta korek api.
"Ayo bu, kita mulai". Kompak pinta mereka
Kamipun mulai membuat makrame bersama-sama. Anak-anak terlihat gembira, yang sudah bisa membantu temannya yang belum bisa. Semua saling bekerja sama dan membantu.
Dengan wajah berbinar dan penuh semangat Febri smenjadi asisten guru hari ini. Dia cekatan berkeliling menanyakan manakah teman yang mengalami kesulitan. Dan tak segan mengajari teman-temannya, bagaimana cara membuat simpul untuk gelang.
Hingga tanpa terasa bel istirahat berbunyi "Tet...tet... tet...". Pekerjaan selesai.
Di akhir pembelajaran aku mangajak anak-anak berefleksi. Apa pembelajaran yang dapat diambil hari ini? Jawaban mereka, dapat membuat gelang, bisa kerjasama dengan teman, belajar yang menyenangkan dan jawaban lain. Dari jawaban mereka aku kerucutkan bahwa Point pentingnya adalah siapapun bisa menjadi guru, tidak harus bu guru yang berdiri di depan, namun teman kalian sendiri juga dapat menjadi guru yang baik untuk kalian. Anak-anak manggut-manggut dan mengiyakan tanda setuju. Kelaspun ditutup.
***
Hari ini, Kamis 7 November 2024
"Haikal, kamu bawa apa Nak?" Tanyaku pada Haikal.
"Emm.. ini bu gelang" Jawabnya malu-malu.
"Wah begus-bagus sekali gelang ini? apakah Haikal membuat sendiri? Tanyaku kembali.
"Iya bu, saya gabut jadi membuat gelang-gelang ini dan gelang-gelang ini saya jual, satunya Rp3.000,- Saya tidak ambil untung banyak bu, hanya Rp1.000,- saja karena modalnya Rp2.000,-" Lanjutnya
"MasyaAllah, anak hebat dari kecil sudah belajar berwira usaha" Semangatku pada Haikal
Allahumma Baarik, Semoga Allah memberkahi usahamu nak. Mengajarkan sesuatu yang berharga untuk anak-anak dan mereka dapat memanfaatkannya itu adalah kepuasan tersendiri, apalagi jika mereka dapat menghasilkan uang dari jerih payahnya sendiri. Tentu nilainya akan berbeda jika dibandingkan dengan hanya meminta pada orang tua. Memberi suport terbaik dan mendoakan hanya itu yang dapat ibu berikan. Teruslah belajar dan pantang menyerah.
Coretan Guru Imut (Inspiratif Muda)
Estikasari



Komentar
Posting Komentar